{getFeatured} $label={recent} $type={featured1} $color={#1abc9c}

Misteri Tengkorak Jepang Di Danau Sentani

img 

img
img 
 img

Jayapura - Berkunjung ke Danau Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua, tak lengkap tanpa berkeliling pulau-pulaunya. Salah satu pulau yang menarik adalah Kampung Puay, tempat adanya tengkorak tentara Jepang yang jadi misteri.

detikTravel bersama rombongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sempat menengok pulau tersebut, Jumat (21/6/2013). Butuh waktu 30 menit naik perahu dari Pantai Khalkote, pusat diadakannya Festival Danau Sentani (FDS) ke-6.

Tak perlu menyusur jauh untuk mencari keberadaan tengkorak itu di kampung Puay. Setibanya di pesisir pulau, kita akan langsung melihat tumpukan tengkorak dan tulang belulang manusia yang sudah terpisah satu sama lain.

Ada tiga lokasi penumpukan. Pertama di dekat tanjakan menuju Balai Desa, dua lagi bersebelahan di pinggir danau.

Belthasar Doyapo, Kepala Desa Puay mengatakan, tengkorak itu adalah para tentara Jepang yang dibunuh pihak Sekutu saat perang dunia ke II. Kala itu, pasukan Nippon terpojok dan kalah jumlah. Sekitar ratusan pasukan Jepang yang tewas.

"Mereka bersembunyi di sini dan berbaur dengan masyarakat karena dikejar Sekutu (AS). Ketika perang, masyarakat digeser, tinggal Jepang dan Amerika saja," jelas Belthasar.

Awalnya, para penduduk tidak tahu soal asal mula tengkorak-tengkorak itu. Keberadannya juga baru diketahui setelah tergerus air pasang. Warga sempat terganggu karena tengkorak-tengkorak itu mengganggu saluran air bersih.

Hingga akhirnya pada tahun 2009, datanglah para peneliti forensik dari Jepang. Mereka membawa sampel tengkorak dan memeriksa DNA untuk mengetahui identitasnya.

"Lalu mereka datang lagi dan ahli forensiknya memastikan itu orang Jepang," tambah Belthasar yang tinggal di kampung Puay sejak lahir.

Sekitar 77 jenazah sudah dibawa ke Jepang. 20 Tengkorak lain ada yang dikremasi pada bulan Februari lalu. Upacara kremasi dipimpin langsung oleh Dubes Jepang di RI.

"Kini di sini ada sisa 9 jenazah. Mereka simpan di sini, lalu diberi karangan bunga," terangnya.

Beltharus berharap keberadaan monumen tengkorak tentara Jepang ini bisa jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, salah satunya ketika Festival Danau Sentani. Tiap tahunnya, festival ini didatangi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

"Ini bisa jadi aset saat FDS. Sebelumnya desa kami tak pernah didatangi, tapi dengan adanya tengkorak ini semoga mereka mau datang," harap pria berkumis ini.

Sumber : Traveldetik.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama