Presiden Republik Demokratik Timor Leste Jose Ramos Horta
Timor Leste menolak tawaran Tiongkok untuk membangun radar di bekas provinsi ke-27 Indonesia itu. Timor Leste khawatir, fasilitas tersebut akan digunakan Tiongkok untuk tujuan intelijen. Demikian bocoran WiliLeaks seperti diberitakan media Australia, Selasa (10/5).
Kawat diplomatik Amerika Serikat (AS) yang diterbitkan di Sydney Morning Herald menunjukkan bahwa Tiongkok mendekati Timor Leste pada Desember 2007 untuk membangun fasilitas pengawasan secara gratis di pantai utara Timor Leste.
Menurut bocoran kawat tersebut, pihak Tiongkok mengatakan, mereka membantu bekas jajahan Portugis itu dalam upayanya memerangi penangkapan ikan ilegal. Tetapi Wakil Perdana Menteri Timor Leste Jose Luis Guterres khawatir bahwa radar itu digunakan untuk memperluas jangkauan intelijen Tiongkok hingga ke Asia Tenggara.
“Apalagi, fasilitas itu hanya akan diawaki oleh teknisi-teknisi dari Tiongkok. Inilah yang memunculkan kekhawatiran bahwa radar itu akan dipakai untuk tujuan lain dari yang diungkapkan Tiongkok,” kata Guterres.
“Mereka bisa menggunakan radar itu untuk lebih jauh mengintai wilayah Asia Tenggara,” imbuhnya.
Perairan Selat Wetar yang memisahkan pantai utara Timor Leste dari Pulau Wetar yang masuk wilayah Indonesia dilaporkan sudah digunakan kapal-kapal Angkatan Laut AS termasuk kapal selam nuklir yang transit antara Samudara India dan Pasifik.
Menurut kawat itu, berdasarkan laporan para diplomat AS di Dili, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta sudah berulang kali dan jelas-jelas menegaskan bahwa Timor Leste hanya akan bekerja sama dengan negara-negara demokratis dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Dalam hal ini Ramos Horta mengacu pada Australia, Portugal, Amerika Serikat, dan Jepang. Timor Leste hanya akan bekerja sama dengan negara-negara itu dalam bidang pertahanan dan keamanan.
sumber:http://www.suarapembaruan.com/home/timor-leste-tolak-tawaran-tiongkok-bangun-radar/6564
Posting Komentar