"Kami mengalami banyak kemajuan dalam tiga bulan terakhir. Kami tumbuh seiring banyaknya penggunaan oleh masyarakat dan rilis produk baru yang sukses. Ini semua menghasilkan keuangan yang kuat," kata Zuckerberg, Kamis, 25 Juli 2013.
Pada penutupan perdagangan Kamis kemarin, 25 Juli, jejaring sosial terbesar itu ditutup pada level US$ 34,36 atau naik sekitar 29,6 persen. Naiknya harga saham ini merupakan reaksi pasar atas laporan laba yang besar melampaui perkiraan para analis.
Maka para punggawa perusahaan asal Menlo Park, California, ini ibarat mendapatkan durian runtuh. Tak hanya Mark Zuckerberg, temannya yang ikut mendirikan Facebook, Dustin Moskovitz, juga diuntungkan oleh kenaikan harga saham itu.
Orang termuda dan terkaya di dunia ini koceknya tambah tebal US$ 1 miliar, atau sekitar Rp 10 triliun, menjadi sekitar US$ 4,5 miliar. Media yang fokus pada para taipan, Forbes, memperkirakan harta mahasiswa drop-out itu jadi sekitar US$ 16,1 miliar. Pada Maret lalu, dalam laporan Forbes, harta satu dari sederet orang terkaya di dunia itu mencapai US$ 13,3 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dipaparkan kemarin, Facebook meraup pendapatan US$ 1,81 miliar. Laba bersih yang dibagi mencapai 19 sen per saham. Ini melampaui perkiraan para analis. Para analis memperkirakan laba per saham hanya 14 sen dengan pendapatan US$ 1,62 miliar.
Saham Facebook memang penuh gejolak. Setelah memulai debutnya di Nasdaq, Mei 2012, saham Facebook anjlok di bawah harga penawaran awal US$ 38. Bahkan, pada September 2012, harganya mencapai titik nadir US$ 17,73.
Zuckerberg menjadi orang yang paling diuntungkan dengan kenaikan harga saham ini. Sebagai pendiri dan CEO, dia menjadi pemegang saham Facebook terbesar dengan lebih dari 425 juta saham.
Posting Komentar