TEMPO Interaktif, Moskow - Stasiun antariksa internasional (ISS) nyaris bertabrakan dengan sampah luar angkasa. Kejadian ini sempat mengancam keselamatan enam astronot multinegara yang bermarkas di dalamnya. Bahkan mereka sempat diungsikan ke dua sekoci darurat stasiun angkasa itu.
Sampah berkecepatan 45 ribu kilometer per jam kemarin bergerak mendekati stasiun. "Kemungkinan terjadinya tabrakan mencapai 1 berbanding 360," ujar kepala tim lembaga administrasi antariksa Amerika Serikat (NASA), Lark Howorth, hari ini. Jika bertabrakan, kata Lark, ISS bakal meledak.
Sebelum keadaan memburuk, seluruh awak ISS yang berkewarganegaraan Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang diungsikan ke dua sekoci darurat. Pengait antara sekoci dengan stasiun sendiri sudah dilonggarkan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Sekoci penyelamat berfungsi mengirim kembali para astronout ke bumi secara otomatis.
Momen kritis terjadi sekitar pukul 20.08 WIB Saat itu sampah antariksa melintas melintas sedekat 350 meter dari stasiun. Meski tabrakan tak terjadi, situasi darurat tetap membuat panik stasiun antariksa dan pusat pengendali di bumi.
Empat menit kemudian, petugas pengendali di bumi memberikan lampu hijau tanda keadaan kembali aman. Seluruh awak pun dikembalikan ke ISS. "Seluruh awak bersiaga di sekoci penyelamat selama satu setengah jam," ujar juru bicara misi ISS asal Rusia, Valery Lyndin.
Kejadian darurat ini membawa pesan bahaya sendiri bagi misi ISS. Pada ketinggian 350 kilometer dari permukaan bumi, stasiun harus berhadapan dengan puluhan ribu sampah antariksa. Sampah ini merupakan akumulasi dari kegiatan luar angkasa manusia sejak tahun 1957.
Posting Komentar