"Keluarga Al-Saud yang berkuasa harus bertanggung jawab atas darah para martir", "Turunkan Muhammad bin Fahd bin Abdul Aziz", gubernur Provinsi Timur kerajaan, ditulis di jalan-jalan kota Al-Qatif.
Pasukan keamanan menjaga pintu masuk dan melakukan patroli di al-Qatib, meskipun tidak ada insiden yang dilaporkan selama kunjungan yang diselenggarakan oleh pemerintah Saudi bagi wartawan yang berbasis di Riyadh.Menurut pihak berwenang dan sumber medis, empat orang ditembak mati dalam kerusuhan sejak hari Minggu lalu di wilayah timur yang didominasi Syiah Saudi.
Pangeran Muhammad bin Fahd telah berjanji bahwa kementerian dalam negeri akan menyelidiki insiden kematian tersebut.
Pada hari Jumat kemarin, ulama Syiah dalam khutbah jumatnya menyerukan pihak berwenang untuk bersikap lunak terhadap komunitas mereka, yang sering mengeluh karena terpinggirkan di negara kaya minyak Teluk tersebut.
"Pemerintah diminta untuk membuat isyarat peredaan untuk mengakhiri diskriminasi sehingga bisa menyembuhkan luka kami," kata Syaikh Hassan Saar, seorang ulama Syiah.
Namun, Mufti Arab Saudi Syaikh Abdul Aziz Al-Syaikh, dikutip dalam surat kabar Okaz, menuduh bahwa "para pengacau dari Al-Qatif dilakukan oleh sebuah geng yang mengambil perintah dari luar negeri," sebagai kiasan untuk menyebut Syiah Iran.
Di Iran, seorang ulama senior Syiah yang berhaluan keras mengatakan pada Jumat kemarin bahwa dinasti Al-Saud harus menyerahkan kekuasaan, semberi memberi peringatan bahwa nasib raja Abdullah akan digulinggkan seperti Hosni Mubarak.
"Anda harus menyerahkan kekuasaan dan memberikannya kepada rakyat. Mereka akan membentuk pemerintahan rakyat," kata Ayatollah Ahmad Jannati dalam khutbah jumat di Universitas Teheran.
sumber:http://www.eramuslim.com/berita/dunia/grafiti-anti-kerajaan-hiasi-dinding-dinding-di-kota-syiah-sebelah-timur-saudi.htm
Posting Komentar