Walld blog-Jika sebelumnya warga dunia dibuat resah dengan menyebarnya kasus flu burung, kini ilmuwan kembali menemukan sebuah ancaman flu baru yang lebih mematikan.
Seperti yang dilansir Daily Mail, ilmuwan dari Weill Cornell Medical College di New York, menemukan bahwa flu anjing laut dapat menimbulkan ancaman baru bagi kesehatan manusia. Bahkan diklaim lebih mematikan daripada flu burung.
Virus flu baru yang dinamakan H3N8 itu ditemukan setelah kematian 162 ekor anjing laut yang ada di New England tahun lalu. Parahnya, virus yang kini mulai ditemukan pada anjing laut di pelabuhan Amerika itu memiliki potensi menular ke mamalia lain, termasuk manusia.
Lebih jauh lagi situs Daily Mail juga menulis bahwa virus ini terkait erat dengan salah satu virus yang telah bersikulasi pada kawanan burung di Amerika Utara sejak tahun 2002. Tapi tidak seperti pada burung, virus ini rupanya telah beradaptasi dan hidup pada mamalia.
Secara khusus, virus ini memiliki kemampuan untuk menyerang protein yang dikenal sebagai sitokin yang ditemukan di paru-paru manusia. Hal ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh bekerja lebih keras dan akhirnya menyerang diri sendiri, yang mengakibatkan kerusakan jaringan.
“Ada kekhawatiran bahwa kita menemukan virus mamalia baru yang menular dan belum pernah terkena pada manusia. Ini adalah kombinasi yang kita belum pernah lihat pada penyakit-penyakit sebelumnya.” tutur pimpinan penelitian, Dr. Anne Moscona, yang kemudian ditambahkan oleh Simon Anthony dari Columbia University, "Saat tes awal menunjukkan virus flu burung, kami lantas bertanya-tanya, bagaimana bisa virus itu melompat dari burung ke mamalia."
Para ilmuwan mengingatkan kasus flu burung, khususnya H1N1 dan H5N1, yang telah menyerang manusia hingga menimbulkan kematian. Makanya dengan keberadaan strain baru tentu saja bisa menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Pada Januari 2012, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi telah terjadi 583 kasus H5N1 (flu burung) pada manusia yang menyebabkan 344 kematian.
Peringatan ini sendiri telah diterbitkan dalam jurnal online American Society for Microbiology, mBio.
Seperti yang dilansir Daily Mail, ilmuwan dari Weill Cornell Medical College di New York, menemukan bahwa flu anjing laut dapat menimbulkan ancaman baru bagi kesehatan manusia. Bahkan diklaim lebih mematikan daripada flu burung.
Virus flu baru yang dinamakan H3N8 itu ditemukan setelah kematian 162 ekor anjing laut yang ada di New England tahun lalu. Parahnya, virus yang kini mulai ditemukan pada anjing laut di pelabuhan Amerika itu memiliki potensi menular ke mamalia lain, termasuk manusia.
Lebih jauh lagi situs Daily Mail juga menulis bahwa virus ini terkait erat dengan salah satu virus yang telah bersikulasi pada kawanan burung di Amerika Utara sejak tahun 2002. Tapi tidak seperti pada burung, virus ini rupanya telah beradaptasi dan hidup pada mamalia.
Secara khusus, virus ini memiliki kemampuan untuk menyerang protein yang dikenal sebagai sitokin yang ditemukan di paru-paru manusia. Hal ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh bekerja lebih keras dan akhirnya menyerang diri sendiri, yang mengakibatkan kerusakan jaringan.
“Ada kekhawatiran bahwa kita menemukan virus mamalia baru yang menular dan belum pernah terkena pada manusia. Ini adalah kombinasi yang kita belum pernah lihat pada penyakit-penyakit sebelumnya.” tutur pimpinan penelitian, Dr. Anne Moscona, yang kemudian ditambahkan oleh Simon Anthony dari Columbia University, "Saat tes awal menunjukkan virus flu burung, kami lantas bertanya-tanya, bagaimana bisa virus itu melompat dari burung ke mamalia."
Para ilmuwan mengingatkan kasus flu burung, khususnya H1N1 dan H5N1, yang telah menyerang manusia hingga menimbulkan kematian. Makanya dengan keberadaan strain baru tentu saja bisa menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat.
Pada Januari 2012, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi telah terjadi 583 kasus H5N1 (flu burung) pada manusia yang menyebabkan 344 kematian.
Peringatan ini sendiri telah diterbitkan dalam jurnal online American Society for Microbiology, mBio.
Posting Komentar