"Rudi cs sudah beraksi selama setahun terakhir," kata Kepala Unit Reserse Mobil Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Ajun Komisaris Agung Pribadi, kepada Tempo, Selasa, 9 Juli 2013. Perampok ini berhasil membobol duit Rp 286 juta dari Bank BCA, Bank Permata, CIMB Niaga, Danamon, dan BRI.
Menurut polisi, modus mereka terbilang baru. Mereka menguras duit ATM tanpa mengurangi saldo rekening mereka. Caranya, aliran listrik ke ATM dimatikan saat penarikan duit berproses. Ketika aliran listrik kembali dinyalakan, Rudi menahan uangnya. Harusnya dalam kondisi ini, uang otomatis kembali masuk ke dalam mesin. Namun, karena sudah ditahan, mesin menutup tanpa disertai dengan uang. Saldo pun tak berubah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Farman, mengatakan Rudi cs beraksi dengan berpindah-pindah ATM. Tidak hanya di Surabaya, mereka juga menggasak ATM di Sidoarjo, Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang. "Mereka memilih ATM yang minim pengamanan dan sepi," ujarnya.
Rudi mengaku mendapatkan informasi soal bagaimana mengakali sistem mesin ATM itu dari laman pencarian Google. Namun, polisi tidak serta-merta mempercayainya. Farman curiga ada keterlibatan vendor ATM.
Kasus ini sendiri terungkap dari kecurigaan Bank BCA yang mendapati ketidaksesuaian data dari sejumlah transaksi pada mesin ATM mereka. Salah satu mesin ATM yang sering dibobol komplotan Rudi cs adalah ATM di Indomaret, Brebek, Sidoarjo. BCA lalu melapor ke Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya.
Posting Komentar