Jika selama ini gamer baru bisa merasakan permainan dengan sensor gerak dengan konsol yang disertai Kinect, maka sebentar lagi gamer bisa merasakan permainan yang jauh lebih nyata. Kali ini gamer akan bisa merasakan hembusan udara atau getaran yang lebih realistis dalam permainan. Dilansir dari laman BBC, Jumat (26/7/2013), teknologi yang dikembangkan Disney Research akan memungkinkan pengguna untuk merasakan hembusan angin atau getaran, dengan sensasi yang sama seperti ketika ada sepakan bola melintas di dekat wajah misalnya.
Teknologi yang dinamakan Dubbed Aireal ini juga menghasilkan respon fisik dari gambar virtual, tanpa menggunakan sarung tangan khusus, sabuk khusus, atau rompi khusus. Misalnya, saat Anda bermain menjadi penjaga gawang, maka Anda seperti akan merasakan sepakan bola tersebut benar-benar menyentuh tangan Anda.
Ini berkat perangkat yang menghembuskan angin, dengan kekuatan dan kecepatan tertentu. Sehingga dampak yang dirasakan terasa begitu nyata. Disney Research mengembangkan teknologi ini bersama dengan peneliti dari University of Illinois.
Adapun penghembus udara itu akan bergerak sesuai sensor gerak Kinect. Jadi penggunanya bisa merasakan sensasi getaran kecil seperti kepakan kupu-kupu hingga getaran besar seperti menangkis sepakan bola dengan tangan.
Meski baru dalam tahap awal pengembangan, tapi game ini memungkinkan interaksi pada layar 2 dimensi tanpa bantuan controller tangan. "Ini jelas seperti tahap pembuktian dari konsep yang sudah ada," kata Profesor Vic Grout, Kepala Pengembangan Komputasi dari Universitas Glyndwr.
"Tapi ini jelas aplikasi yang menarik untuk dunia game atau non-gaming," lanjutnya. "Sebagian besar orang berinteraksi secara lebih alamiah dengan sistem komputer melalui gerak atau sentuhan, dan antarmuka pada pengendali gestur sudah dikembangkan dengan sangat baik".
Selain itu, Vic Grout mengaku teknologi ini akan lebih menarik jika sukses dikembangkan untuk perangkat mobile.
Untuk saat ini, Disney baru memamerkan teknologi ini dalam konferensi Siggraph di Anaheim, California. Belum diketahui kapan teknologi ini bisa dipasarkan secara massal. (gal)
Posting Komentar