"Ini adalah burger pertama yang menggunakan daging sapi tabung," tulis Daily Mail, Minggu, 28 Juli 2013. Daging tabung--demikian daging tersebut dinamakan--bukan berasal dari sapi utuh atau sapi hidup, melainkan dari daging sapi yang dibuat di laboratorium dengan rekayasa dan menggunakan protein khusus.
Melonjaknya permintaan daging sapi global menjadi ide awal pembuatan daging tabung ini. Daging ini dibuat dari 3.000 strip kecil daging tumbuh yang berasal dari sel induk sapi. Dengan warna abu-abunya, daging ini memiliki tekstur licin mirip dengan cumi-cumi atau kerang.
Pencetus penelitian ini--seorang donatur yang tidak mau disebutkan namanya--berharap daging tabung dapat memenuhi permintaan global tanpa perlu beternak sapi. Ia kemudian menunjuk Profesor Mark Post dari Universitas Maastricht untuk mewujudkan mimpinya.
"Saat ini, 70 persen kebutuhan daging sapi berasal dari peternakan. Suatu saat nanti, kita akan membutuhkan alternatif. Jika itu tidak dilakukan, harga daging akan melonjak tinggi dan itu akan menjadi makanan mewah bagi kita," kata Profesor Post kepada The Independent, seperti dikutip Daily Mail.
Pembuatan daging tabung ini dimulai dengan melucuti sel-sel induk dari daging sapi ternakan. Kemudian, sel tersebut diinkubasi dalam kaldu nutrisi hingga sel mengganda berkali-kali dan menghasilkan jaringan yang lekat. Dari sinilah terbentuk daging dan lemak sapi.
Proses ini masih panjang dan mahal. Namun demikian, Profesor Post meyakini, hanya butuhkan waktu 6 minggu untuk menyiapkan daging tabung ini dari awal masa inkubasi hingga siap di supermarket nantinya.
Para ilmuwan mengatakan, dalam waktu 10 tahun, daging-daging ini siap untuk dikomersialkan. Profesor Post juga akan menambahkan jaringan lemak dan nutrisi untuk daging tabung hingga menghasilkan rasa, tekstur, dan nutrisi yang tepat untuk publik. Meskipun demikian, Food Standards Agency meminta para peneliti melakukan tes untuk memastikan daging aman dikonsumsi dan memiliki gizi yang setara dengan daging biasa.
s
BalasHapusPosting Komentar