Peragaan baju untuk keryawan kantor Jepang ini dilakukan untuk menghemat penggunaan AC
Pemerintah Jepang menyerukan agar para karyawan kantor tidak lagi mengenakan jas tebal dalam upaya menghemat energi terkait menggunakan AC dalam musim panas ini.
Kampanye pemerintah kepada karyawan kantor yang disebut Super Coolbiz ini berisi seruan agar mereka mengenakan baju yang pantas namun nyaman.
Kaus berkerah dan celana olah raga diperbolehkan sementara jeans dan juga sandal juga diperkenankan dalam situasi khusus.
Kerusakan pembangkit nuklir Fukushima menyusul bencana gempa dan tsunami Maret lalu menyebabkan Jepang mengalami kelangkaan listrik.
Gagasan baju nyaman untuk musim panas ini pertama dilontarkan tahun 2005 oleh menteri lingkungan saat itu, Yuriko Koike.
"Saat kami mulai tahun 2005, orang-orang mengatakan gagasan itu tidak bermartabat," kata Koike dalam peragaan baju dalam peluncuran kampanye tahun ini.
"Namun saat ini sudah tahun keenam dan banyak orang sudah terbiasa," tambahnya.
Pada tahun 2005, kurang dari sepertiga dari 2.000 responden mengatakan gagasan yang disebut Cool Biz telah diterapkan di kantor mereka.
Tahun 2007, data itu meningkat menjadi 47% dan 2009 menjadi 57%.
"Kita mengalami kelangkaan listrik, dan pemerintah Jepang meminta penurunan
konsumsi sekitar 15%," kata Menteri Lingkungan saat ini Ryu Matsumoto.
"Masalah ini bukan hanya soal bagaimana kita akan melewati musim panas, namun juga titik awal mengubah gaya hidup orang Jepang," katanya.
Bulan lalu, pabrik mobil Jepang sepakat agar karyawan bekerja pada hari Sabtu dan Minggu dan mengalihkan hari libur menjadi Kamis dan Jumat untuk menyeimbangkan penggunaan listrik.
Asosiasi pabrik mobil Jepang mengatakan perubahan itu merupakan cara untuk "membatasi konsumsi listrik tanpa mengganggu produksi".
sumber:http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2011/06/110603_japansupercool.shtml
Posting Komentar