Seorang bocah Afghanistan dikabarkan membunuh anggota Angkatan Laut Inggris demi uang USD80 atau Rp682 ribu (Rp8,536 per dolar). Prajurit Inggris itu tewas terkena di pinggir jalan yang dipasang bocah tersebut.
Kopral Stephen Curley tewas seketika saat Aga Wali meledakkan bom pinggir jalan. Bocah berusia 14 tahun tersebut dikabarkan dijanjikan uang oleh kelompok Taliban.
Namun setelah sukses menjalankan tugas, uang yang dijanjikan kepada Aga Wali tak kunjung diberikan. Pihak Taliban mengingkari janji yang diberikan kepada dan menolak membayar bocah tersebut. Taliban mengatakan padanya untuk berjuang demi agama bukan untuk uang.
Marah dengan kebohongan yang dilakukan pihak Taliban, Wali mengaku perbuatannya kepada sang ayah. Kemudian ayahnya membawanya kepada pihak Kepolisian Afghanistan. Demikian seperti dilansir modoracle.com, Senin (8/8/2011).
Berdasarkan laporan, bocah itu masih diamankan. Wali ditahan di pangkalan militer di mana Kopral Curley bertugas. Namun dilaporkan dia tidak pernah diinterogasi militer Inggris.
Kopral berusia 26 tahun tersebut sedang memimpin patroli di Provinsi Helmand pada Mei tahun lalu ketika bom meledak.
Bom tersebut diperkirakan diaktifkan secara manual atau menggunakan detonator jarak jauh. Namun segala kemungkinan masih terbuka, mengingat proses penyelidikan masih berlangsung.
Taliban menjadikannya sebagai sasaran empuk karena di punggung Curley membawa sebuah alat perangkat radio yang memiliki antena yang panjangnya satu meter. Kematian Curley menyebabkan istrinya harus membesarkan anak laki-lakinya seorang diri.
Usai kejadian yang menimpa Curley, pasukan Inggris kini menggunakan taktik baru untuk melakukan patroli. Pasukan kini menggunakan tangga untuk memeriksa dinding dan memeriksa wilayah gang sempit yang kerap dipenuhi bom berbahaya dari Taliban
Posting Komentar