walld blog-Sebuah bola angkasa misterius yang jatuh dari luar angkasa di wilayah Namibia, ternyata menimbulkan masalah. Seperti apa?
Seperti yang dikutip dari SmartPlanet, pihak berwenang di Namibia telah memperingatkan pihak NASA dan European Space Agnecy, mengenai sebuah objek misterius yang jatuh di wilayah terpencil di negeri mereka.
Benda logam berbentuk bola misterius tersebut berbentuk seukuran bola basket.
Bola angkasa itu sendiri pertama kali ditemukan pada bulan November kemarin, setelah beberapa penduduk setempat melaporkan bahwa mereka telah mendengarkan serangkaian ledakan.
Objek tersebut meskipun kecil, namun ledakan yang ditimbulkan mampu menciptakan lubang sedalam 33 cm dan lebar 3,8 meter. Bola itu sendiri berjarak sekira 60 kaki dari lokasi jatuhnya benda tersebut.
Meski para penduduk lokal sudah diperingatkan, namun polisi lokal Deputy Inspector General Vilho Hifindaka sudah meyakinkan mereka bahwa objek tersebut tidak beracun.
"Benda tersebut bukan barang yang mudah meledak, namun masih belum jelas, harus kami selidiki lagi," ujar Hifindaka.
Sampai saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak NASA maupun European Space Agency atas pemberitaan ini.
Seperti yang dikutip dari SmartPlanet, pihak berwenang di Namibia telah memperingatkan pihak NASA dan European Space Agnecy, mengenai sebuah objek misterius yang jatuh di wilayah terpencil di negeri mereka.
Benda logam berbentuk bola misterius tersebut berbentuk seukuran bola basket.
Bola angkasa itu sendiri pertama kali ditemukan pada bulan November kemarin, setelah beberapa penduduk setempat melaporkan bahwa mereka telah mendengarkan serangkaian ledakan.
Objek tersebut meskipun kecil, namun ledakan yang ditimbulkan mampu menciptakan lubang sedalam 33 cm dan lebar 3,8 meter. Bola itu sendiri berjarak sekira 60 kaki dari lokasi jatuhnya benda tersebut.
Meski para penduduk lokal sudah diperingatkan, namun polisi lokal Deputy Inspector General Vilho Hifindaka sudah meyakinkan mereka bahwa objek tersebut tidak beracun.
"Benda tersebut bukan barang yang mudah meledak, namun masih belum jelas, harus kami selidiki lagi," ujar Hifindaka.
Sampai saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak NASA maupun European Space Agency atas pemberitaan ini.
Posting Komentar