Mendiang pemandu acara di jaringan BBC, Jimmy Savile, ternyata adalah penjahat kelamin yang mencabuli anak-anak selama lebih dari 50 tahun, demikian dikatakan polisi pada Jumat lalu. Dia menggunakan popularitas dan gayanya yang eksentrik untuk menutupi kejahatan.
Investigasi yang dilakukan selama tiga bulan bersama dengan badan amal anak-anak NSPCC menemukan fakta bahwa Jimmy, salah satu bintang TV terbesar di Inggris pada 1970-an sampai 1980-an, mengambil kesempatan untuk melakukan pelecehan terhadap gadis muda, anak laki-laki, dan wanita dewasa di seluruh negeri.
Dia menggunakan popularitasnya sebagai pemandu acara tangga lagu stasiun TV BBC "Top of the Pops" dan program anak "Jim'll Fix It" untuk memerkosa dan melecehkan korbannya di tempat kerjanya di BBC serta di sekolah dan rumah sakit, tempat ia disambut para penggemarnya.
Skandal tersebut telah membuat BBC kelabakan, meski demikian polisi mengatakan bahwa jaringan publik terbesar di dunia itu tidak bisa dipersalahkan atas tindakan kriminal Jimmy Savile.
"Jelas bahwa Savile dengan licik membangun kariernya untuk mendapatkan akses terhadap anak-anak yang rentan supaya bisa melakukan tindak pelecehan," kata Peter Watt dari NSPCC.
Ia menggambarkan Savile sebagai salah satu penjahat kelamin yang paling "produktif" yang pernah dihadapi badan amal tersebut. Peter Watt bilang, "Ia menutupi kedoknya di balik penampilan eksentrik, memperdaya mereka yang menantangnya."
David Gray, kepala unit pedofilia Scotland Yard, mengatakan bahwa Savile "menghabiskan setiap waktunya untuk memikirkan aksi kejahatannya, kapan pun ada kesempatan ia langsung mengambilnya."
Laporan polisi tersebut dipublikasikan seiring dengan Keir Starmer, jaksa penuntut ternama di Inggris, mengaku kalau Savile bisa dituntut pada 2009 jika saja polisi mau menindaklanjuti laporan korban secara serius.
Starmer meminta maaf dan mengatakan bahwa ia berharap kasus Jimmy Savile bisa dianggap sebagai "titik balik" yang mengubah pendekatan pihak berwenang dalam menangani tindak pelecehan seksual.
Savile, yang meninggal pada Oktober 2011 dalam usia 84 tahun, adalah tokoh populer yang eksentrik, yang dikenal lewat rambut putihnya, baju training, serta perhiasan emas. Ia juga mendapat gelar Knight (ksatria) pada 1990.
Isu mengenai kehidupan pribadinya sebenarnya pernah beredar, namun dibantah dengan gurauan.
Setahun setelah kematiannya, lima wanita langsung membeberkan tindak pelecehan yang dilakukan Savile saat mereka masih remaja, yang langsung memicu ribuan laporan atas dugaan kasus yang sama.
Sekitar 450 orang telah memberikan kesaksian, dengan 214 kasus kriminal, termasuk 34 pemerkosaan — 28 kasus dilakukan terhadap anak-anak — yang sudah dilaporkan sejauh ini.
Tiga perempat korbannya adalah anak-anak, kebanyakan remaja perempuan berusia antara 13 tahun sampai 15 tahun, namun yang termuda adalah anak laki-laki berusia delapan tahun.
Laporan tersebut mengatakan bahwa tidak ada bukti yang jelas yang menunjukkan bahwa Savile terlibat dalam jaringan pedofilia. Malahan, dikatakan bahwa penyerangannya, yang terjadi antara 1955 sampai 2000, sebagian besar adalah "tindak kekerasan seksual yang oportunistis."
Pada 1960, seorang anak berusia 10 tahun melihat Savile di luar hotel dan kemudian meminta tanda tangannya. Pemandu acara tersebut mengajak anak itu masuk ke dalam hotel dan menjadikannya korban kekerasan seksual.
Polisi menyatakan bahwa Savile mampu menjaga tindak kriminalnya tidak terkuak karena popularitasnya sekaligus rasa malu yang dialami para korbannya serta ketakutan bahwa polisi tidak akan percaya laporan mereka.
Komandan Peter Spindler, yang memimpin penyelidikan Scotland Yard terhadap Savile, mengatakan bahwa ia telah "menipu seluruh negeri."
Ia mengatakan bahwa laporan kepolisian "merupakan gambaran kasar mengenai konsekuensi tragis saat kekuasaan bertemu kerapuhan."
Namun ia memperingatkan untuk tidak mempersalahkan salah satu institusi tertentu atas tindak pelecehan yang terjadi di BBC, di sekolah-sekolah, di 13 rumah sakit, dan bahkan dalam sebuah ruang perawatan, tempat Jimmy melakukan tindak kekerasan seksual terhadap seorang pengunjung remaja.
BBC telah membentuk tim investigasi independen untuk kasus tersebut, dan bulan lalu jaringan publik Inggris itu telah memublikasikan sebuah ulasan atas kegagalan program mereka "Newsnight" untuk melaporkan pelecehan seksual Savile setelah kematiannya.
"BBC terkejut atas sejumlah tindak pelecehan yang dilakukan di tempat kerjanya. Kami menyampaikan permintaan maaf secara mendalam kepada para korban aksi kriminal ini."
Menteri Kesehatan Andrew Lansley mengatakan bahwa penyelidikan tindak pelecehan Savile terhadap pasien di rumah sakit sedang dijalankan dan menambahkan, "Saya rasa kita semua merasa muak, jujur saja, dengan fakta kita memuji orang ini sementara dia melakukan tindakan mengerikan seperti itu."
Investigasi yang dilakukan selama tiga bulan bersama dengan badan amal anak-anak NSPCC menemukan fakta bahwa Jimmy, salah satu bintang TV terbesar di Inggris pada 1970-an sampai 1980-an, mengambil kesempatan untuk melakukan pelecehan terhadap gadis muda, anak laki-laki, dan wanita dewasa di seluruh negeri.
Dia menggunakan popularitasnya sebagai pemandu acara tangga lagu stasiun TV BBC "Top of the Pops" dan program anak "Jim'll Fix It" untuk memerkosa dan melecehkan korbannya di tempat kerjanya di BBC serta di sekolah dan rumah sakit, tempat ia disambut para penggemarnya.
Skandal tersebut telah membuat BBC kelabakan, meski demikian polisi mengatakan bahwa jaringan publik terbesar di dunia itu tidak bisa dipersalahkan atas tindakan kriminal Jimmy Savile.
"Jelas bahwa Savile dengan licik membangun kariernya untuk mendapatkan akses terhadap anak-anak yang rentan supaya bisa melakukan tindak pelecehan," kata Peter Watt dari NSPCC.
Ia menggambarkan Savile sebagai salah satu penjahat kelamin yang paling "produktif" yang pernah dihadapi badan amal tersebut. Peter Watt bilang, "Ia menutupi kedoknya di balik penampilan eksentrik, memperdaya mereka yang menantangnya."
David Gray, kepala unit pedofilia Scotland Yard, mengatakan bahwa Savile "menghabiskan setiap waktunya untuk memikirkan aksi kejahatannya, kapan pun ada kesempatan ia langsung mengambilnya."
Laporan polisi tersebut dipublikasikan seiring dengan Keir Starmer, jaksa penuntut ternama di Inggris, mengaku kalau Savile bisa dituntut pada 2009 jika saja polisi mau menindaklanjuti laporan korban secara serius.
Starmer meminta maaf dan mengatakan bahwa ia berharap kasus Jimmy Savile bisa dianggap sebagai "titik balik" yang mengubah pendekatan pihak berwenang dalam menangani tindak pelecehan seksual.
Savile, yang meninggal pada Oktober 2011 dalam usia 84 tahun, adalah tokoh populer yang eksentrik, yang dikenal lewat rambut putihnya, baju training, serta perhiasan emas. Ia juga mendapat gelar Knight (ksatria) pada 1990.
Isu mengenai kehidupan pribadinya sebenarnya pernah beredar, namun dibantah dengan gurauan.
Setahun setelah kematiannya, lima wanita langsung membeberkan tindak pelecehan yang dilakukan Savile saat mereka masih remaja, yang langsung memicu ribuan laporan atas dugaan kasus yang sama.
Sekitar 450 orang telah memberikan kesaksian, dengan 214 kasus kriminal, termasuk 34 pemerkosaan — 28 kasus dilakukan terhadap anak-anak — yang sudah dilaporkan sejauh ini.
Tiga perempat korbannya adalah anak-anak, kebanyakan remaja perempuan berusia antara 13 tahun sampai 15 tahun, namun yang termuda adalah anak laki-laki berusia delapan tahun.
Laporan tersebut mengatakan bahwa tidak ada bukti yang jelas yang menunjukkan bahwa Savile terlibat dalam jaringan pedofilia. Malahan, dikatakan bahwa penyerangannya, yang terjadi antara 1955 sampai 2000, sebagian besar adalah "tindak kekerasan seksual yang oportunistis."
Pada 1960, seorang anak berusia 10 tahun melihat Savile di luar hotel dan kemudian meminta tanda tangannya. Pemandu acara tersebut mengajak anak itu masuk ke dalam hotel dan menjadikannya korban kekerasan seksual.
Polisi menyatakan bahwa Savile mampu menjaga tindak kriminalnya tidak terkuak karena popularitasnya sekaligus rasa malu yang dialami para korbannya serta ketakutan bahwa polisi tidak akan percaya laporan mereka.
Komandan Peter Spindler, yang memimpin penyelidikan Scotland Yard terhadap Savile, mengatakan bahwa ia telah "menipu seluruh negeri."
Ia mengatakan bahwa laporan kepolisian "merupakan gambaran kasar mengenai konsekuensi tragis saat kekuasaan bertemu kerapuhan."
Namun ia memperingatkan untuk tidak mempersalahkan salah satu institusi tertentu atas tindak pelecehan yang terjadi di BBC, di sekolah-sekolah, di 13 rumah sakit, dan bahkan dalam sebuah ruang perawatan, tempat Jimmy melakukan tindak kekerasan seksual terhadap seorang pengunjung remaja.
BBC telah membentuk tim investigasi independen untuk kasus tersebut, dan bulan lalu jaringan publik Inggris itu telah memublikasikan sebuah ulasan atas kegagalan program mereka "Newsnight" untuk melaporkan pelecehan seksual Savile setelah kematiannya.
"BBC terkejut atas sejumlah tindak pelecehan yang dilakukan di tempat kerjanya. Kami menyampaikan permintaan maaf secara mendalam kepada para korban aksi kriminal ini."
Menteri Kesehatan Andrew Lansley mengatakan bahwa penyelidikan tindak pelecehan Savile terhadap pasien di rumah sakit sedang dijalankan dan menambahkan, "Saya rasa kita semua merasa muak, jujur saja, dengan fakta kita memuji orang ini sementara dia melakukan tindakan mengerikan seperti itu."
Posting Komentar