Opera Software memutuskan absen dari pameran Computex 2013 yang digelar awal Juni lalu, tapi hal tersebut tak menghalangi Kompas Tekno mengunjungi produsen yang dikenal lewat aplikasi perambang (browser) buatannya itu.
Wartawan KompasTekno Oik Yusuf mendapat kesempatan bertandang langsung ke kantor Opera Software yang berlokasi di Neihu Technology Park, sebelah timur Taipei, Taiwan. Distrik Neihu dikenal sebagai pusat industri teknologi di kota ini.
"Selain Opera, banyak perusahaan IT dan media lain berkantor di sini, mulai produsen komponen komputer hingga stasiun TV," Ujar Senior Communications Manager Opera Asia Pacific Peko Wan yang mengantar Kompas Tekno berkeliling.
Kantor Opera sendiri terletak persis di sisi jalan Ruiguang Road, di lantai dua sebuah gedung kantor bertingkat. Bagian lobi kantor yang terletak dibalik dinding kaca transparan dihiasi logo Opera Software berukuran besar. Selain itu, pemandangan lain yang juga langsung menyambut pengunjung begitu melangkah masuk adalah sebuah meja panjang dengan sepuluh buah kursi. Letaknya di sisi kiri logo Opera, di sebuah ruangan tanpa pembatas.
"Ruangan ini merupakan bagian dari tradisi kantor Opera, namanya 'Friday Beer' di mana para pegawai setiap hari Jumat sore akan meninggalkan pekerjaan masing-masing dan untuk bersantai dan mengobrol," jelas Wan, sambil menambahkan bahwa kantor Opera di Taipei hanya memiliki delapan karyawan. "Jenis minumannya tak harus bir, di sini kami lebih menyukai teh. Yang penting, semua bisa kumpul-kumpul dan mendiskusikan rencana untuk weekend."
Dibalik dinding pembatas lobi, terdapat ruang rapat yang dilengkapi peralatan-peralatan meeting. Sejumlah kabel ethernet terliat berselewiran di atas meja. Menurut Wan, orang Taiwan -termasuk pegawai Opera- masih lebih suka mengakses internet dari komputer desktop dan notebook, karena itu kabel-kabel tersebut merupakan kelengkapan yang penting.
"Untuk hal ini, kami agak tertinggal dengan warga Indonesia yang fasih sekali memakai smartphone untuk berbagai kegiatan di internet," ujar Wan yang pernah beberapa kali mengunjungi Jakarta dan Bali.
Dalam satu ruangan lainnya yang terletak di seberang ruang rapat, ada beberapa perangkat seperti Smart TV dan set top box. Di sinilah Opera memamerkan produk Opera TV yang terintegrasi di sejumlah produk elektronik buatan para partner perusahaan tersebut.
Terakhir, ada ruangan besar di bagian belakang kantor yang berfungsi sebagai tempat kerja pada teknisi. Masing-masing dari mereka menempati sebuah cubicle. Di area ini tidak diperkenankan mengambil foto. Tapi, dari pemandangan yang terlihat, para teknisi tersebut sepertinya bertugas menguji kompatibilitas software Opera dengan berbagai macam perangkat keras.
Terdapat dua wajah asing di antara para teknisi. Rupanya mereka bukan karyawan Opera Taiwan, melainkan berasal dari kantor Opera lainnya di Polandia. "Itu bagian dari kebijakan kantor, di mana karyawan yang sudah bekerja selama peridoe tertentu diberi pilihan untuk berkantor di cabang lain di seluruh dunia selama 6 bulan," ujar Wan.
DI wilayah Asia Pasifik, Opera juga memiliki kantor di negara Jepang, China, dan Korea. Produsen software tersebut belakangan juga telah membuka kantor cabang di Singapura. "Kami untuk saat ini belum berencana membuka kantor di Indonesia. Tapi hal itu sedang dipertimbangkan," ucap Wan, mengakhiri tur singkat di kantor tersebut.
Wartawan KompasTekno Oik Yusuf mendapat kesempatan bertandang langsung ke kantor Opera Software yang berlokasi di Neihu Technology Park, sebelah timur Taipei, Taiwan. Distrik Neihu dikenal sebagai pusat industri teknologi di kota ini.
"Selain Opera, banyak perusahaan IT dan media lain berkantor di sini, mulai produsen komponen komputer hingga stasiun TV," Ujar Senior Communications Manager Opera Asia Pacific Peko Wan yang mengantar Kompas Tekno berkeliling.
Kantor Opera sendiri terletak persis di sisi jalan Ruiguang Road, di lantai dua sebuah gedung kantor bertingkat. Bagian lobi kantor yang terletak dibalik dinding kaca transparan dihiasi logo Opera Software berukuran besar. Selain itu, pemandangan lain yang juga langsung menyambut pengunjung begitu melangkah masuk adalah sebuah meja panjang dengan sepuluh buah kursi. Letaknya di sisi kiri logo Opera, di sebuah ruangan tanpa pembatas.
"Ruangan ini merupakan bagian dari tradisi kantor Opera, namanya 'Friday Beer' di mana para pegawai setiap hari Jumat sore akan meninggalkan pekerjaan masing-masing dan untuk bersantai dan mengobrol," jelas Wan, sambil menambahkan bahwa kantor Opera di Taipei hanya memiliki delapan karyawan. "Jenis minumannya tak harus bir, di sini kami lebih menyukai teh. Yang penting, semua bisa kumpul-kumpul dan mendiskusikan rencana untuk weekend."
Dibalik dinding pembatas lobi, terdapat ruang rapat yang dilengkapi peralatan-peralatan meeting. Sejumlah kabel ethernet terliat berselewiran di atas meja. Menurut Wan, orang Taiwan -termasuk pegawai Opera- masih lebih suka mengakses internet dari komputer desktop dan notebook, karena itu kabel-kabel tersebut merupakan kelengkapan yang penting.
"Untuk hal ini, kami agak tertinggal dengan warga Indonesia yang fasih sekali memakai smartphone untuk berbagai kegiatan di internet," ujar Wan yang pernah beberapa kali mengunjungi Jakarta dan Bali.
Dalam satu ruangan lainnya yang terletak di seberang ruang rapat, ada beberapa perangkat seperti Smart TV dan set top box. Di sinilah Opera memamerkan produk Opera TV yang terintegrasi di sejumlah produk elektronik buatan para partner perusahaan tersebut.
Terakhir, ada ruangan besar di bagian belakang kantor yang berfungsi sebagai tempat kerja pada teknisi. Masing-masing dari mereka menempati sebuah cubicle. Di area ini tidak diperkenankan mengambil foto. Tapi, dari pemandangan yang terlihat, para teknisi tersebut sepertinya bertugas menguji kompatibilitas software Opera dengan berbagai macam perangkat keras.
Terdapat dua wajah asing di antara para teknisi. Rupanya mereka bukan karyawan Opera Taiwan, melainkan berasal dari kantor Opera lainnya di Polandia. "Itu bagian dari kebijakan kantor, di mana karyawan yang sudah bekerja selama peridoe tertentu diberi pilihan untuk berkantor di cabang lain di seluruh dunia selama 6 bulan," ujar Wan.
DI wilayah Asia Pasifik, Opera juga memiliki kantor di negara Jepang, China, dan Korea. Produsen software tersebut belakangan juga telah membuka kantor cabang di Singapura. "Kami untuk saat ini belum berencana membuka kantor di Indonesia. Tapi hal itu sedang dipertimbangkan," ucap Wan, mengakhiri tur singkat di kantor tersebut.
Posting Komentar