Jakarta - Pada kunjungannya ke Amerika Serikat (AS), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sempat mendatangi diler mobil listrik Tesla di Seattle, AS.
"Malam ini (waktu AS) saya mengunjungi diler mobil listrik Tesla di Seattle, sebuah kota yang menjadi pusat industri pesawat Boeing, Microsoft, dan tempat lahirnya Starbucks," kata Dahlan dalam keterangannya kepada detikFinance, Rabu (4/9/2013).
Tesla adalah mobil listrik paling laris di AS dengan penjualan yang direncanakan mencapai 25.000 tahun ini. Salah satu produk Tesla yang dipajang di tempat itu, kata Dahlan, adalah sedan empat pintu dengan empat penumpang berwarna merah.
"Yang menarik perhatian saya adalah apakah benar semua mobil listrik di AS tidak menggunakan gearbox, seperti mobil listrik generasi pertama yang saya tabrakkan ke tebing di daerah Sarangan, Magetan itu," jelasnya.
"Ternyata mobil Tesla yang saya lihat ini menggunakan gearbox," kata Dahlan.
Belum puas dengan gambar yang terpampang di diler tersebut, Dahlan pun bertanya kepada teknisi Tesla yang ada di diler itu. Jawabnya tegas, mobil ini menggunakan gearbox. Tujuannya untuk pengendalian mobil saat menghadapi jalan yang curam.
Berarti, Dahlan menambahkan, tidak salah kalau mobil listrik generasi kedua yang dibidani Pendawa Putra Petir juga menggunakan gearbox. Dahlan mengatakan sekitar dua minggu lagi mobil-mobil listrik nasional generasi kedua sudah akan bisa dilihat di Jakarta. Baterai lithium mobil listrik nasional generasi kedua ini sudah bikinan Indonesia.
Begitu larisnya mobil listrik Tesla ini sampai-sampai untuk membelinya harus inden enam bulan. Maka kapasitas produksinya dinaikkan.
"Sekarang antrenya hanya dua minggu," ujar petugas diler tersebut seperti ditirukan Dahlan.
Menurut Dahlan, Tesla bisa menempuh jarak 200km/sekali charger. Interiornya juga cantik dan display screen-nya sebesar layar laptop 15 inci.
Harga jualnya US$ 70.000 dan sama sekali tidak terkena pajak. Bahkan 10% dari harga itu bisa untuk faktor pengurangan pajak.
Guncangan ekonomi yang terjadi di Indonesia sekarang ini membuat mobil listrik semakin relevan. Apalagi impor BBM masih sangat besar. Besarnya impor BBM ini telah menyebabkan terjadinya defisit neraca perdagangan yang besar yang kemudian menjadi faktor utama terjadinya krisis.
Tesla adalah mobil listrik bikinan pengusaha nyentrik Elon Musk. Selain sudah menghasilkan Tesla, Musk juga sedang merancang sistem trasportasi masa depan berbentuk kapsul. Transportasi kapsul ini diperkirakan bisa bergerak lebih cepat dibandingkan kereta peluru.
Posting Komentar