{getFeatured} $label={recent} $type={featured1} $color={#1abc9c}

Jenazah Enam Pendaki Gunung Lawu yang Terbakar Ditemukan Saling Berdekatan



 Sebanyak 9 orang pendaki dikabarkan menjadi korban kebakaran yang terjadi di hutan Gunung Lawu, Minggu (18/10/2015) pagi.
Enam orang dikabarkan meninggal dunia lantaran terjebak kobaran api, sedangkan dua orang lainya mengalami luka bakar yang cukup serius, dan satu orang dikabarkan mengalami luka bakar ringan.
Dari informasi yang diperoleh, sejumlah relawan dari Jawa Tengah, maupun Jawa Timur, sembilan pendaki yang diketahui saat itu melintasi jalur pedakian di Cemoro Sewu, Magetan tersebut berasal dari daerah Ngawi, Jawa Timur.
Diduga enam orang yang meninggal dunia tersebut karena terjebak saat berusaha turun dari puncak, sedangkan dua orang lainnya yang diketahui yakni Eko Nurhadi dan Evi, berhasil dievakuasi, Minggu petang.
Pejabat Humas Badan SAR Nasional (BASARNAS) Pos SAR Surakarta, Yohan Tri Anggoro, saat dihubungi wartawan, Eko Nurhadi yang menderita luka bakar sekitar 50 persen, berhasil dievakuasi sekitar pukul 13.00 WIB.
Sedangkan Evi yang menderita luka bakar sekitar 80 persen, berhasil dievakuasi sekitar pukul 18.50 WIB. Sementara sejumlah mayat yang terpanggang di atas masih dalam perjalanan, dimungkinkan akan sampai di bawah sekitar pukul 22.00 WIB.
"Yang kritis itu Evi, tapi mereka kita temukan dalam keadaan selamat, dan untuk penanganan selanjutnya, kita bawa mereka ke RS Magetan. Sedangkan yang lainnya, dan yang dikabarkan meninggal dunia, itu nanti menyusul," kata Yohan.

Saat ditanya apakah kesembilan orang korban tersebut termasuk dalam satu rombongan pendakian, Yohan mengaku tidak mengetahuinya, apakah mereka dalam satu tim. Namun, Yohan menginformasikan, bahwa jenazah keenam pendaki tersebut ditemukan saling berdekatan.
"Terus terang kita belum tau apakah korban itu satu rombongan atau tidak, dan masuk dari jalur pendakian mana, kita belum melakukan kroscek, kita fokus dulu ke proses evakuasi," kata Yohan.
Sementara itu, menurut salah satu sukarelawan anak gunung Lawu (AGL) Budi Santoso, sampai sejuah ini proses untuk evakuasi korban masih berjalan dilakukan bersama sejumlah relawan dan tim dari Basarnas.
Namun, saat ditanya dari mana para pendaki tersebuut naik ke puncak Lawu, Budi mengaku belum mengetahui dengan pasti. Pasalnya, salah satu korban yang diketahui mempunyai identitas bernama Eko, tidak tercatat dalam buku register yang ada di pos pendakian Cemoro Kandang.
"Kita belum bisa mengetahui mereka itu naik dari jalur mana, yang jelas kemungkinan korban itu terjebak api saat akan turun melewati jalur Cemoro Sewu," ujar Budi. (Rudi Hartono)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama