Alih-alih mendapat dukungan dari warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat (AS) karena presidennya, SBY mendapat penghargaan dari The Appeal of Conscience Foundation (ACF), para WNI malah enggan datang bahkan ada yang menulis di akun facebooknya mau muntah dan menjijikkan. Padahal mereka di iming-imingi uang lho, kalau mau hadir di acara itu.
"Mau muntah saya, sangat menjijikkan" tulis Abdul Muchtar, dalam akun facebooknya, mengomentari ajakan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di AS agar dia ikut menghadiri acara pemberian penghargaan ACF.
Sejumlah WNI yang bermukim di AS, dihubungi oleh Kedubes RI di Washington, meminta orang-orang Indonesia dari berbagai negara bagian di AS untuk datang ke acara itu dengan dijemput, dan diantar pulang, lunch, dinner, plus bonus uang USD100 per kepala.
Abdul Muchtar juga menceritakan di akunnya "Ternyata teman-teman saya lainnya di NY, New Jersey, Philadelphia, Virginia, DC, dan Maryland juga telah dihubungi dengan iming-iming yang sama."
Tetap saja ajakan Kedubes itu tak laku, bahkan banyak yang menolak.Dampaknya ruangan tempat acara digelar di The Pierre Hotel, Manhattan itu sepi pengunjung. Disebutkan hanya separuhnya yang terisi.
Ternyata pemberian gelar Statemen Award dari ACF yang notebene milik Yahudi kepada Presiden SBY tak laku di AS.Sungguh hina dan nista. Lantas pertanyaannya uang USD 100 itu milik siapa dan dari mana sumbernya ya?
Kalau menurut Tablet, koran yang terbuka dan terkemuka di kalangan orang-orang Yahudi Amerika dan orang-orang Amelit, mempertanyakan apa prestasi besar Indonesia mengenai toleransi dan kebebasan, jangan-jangan bukan itu, jangan-jangan karena Indonesia gadis cantik yang ekonominya sedang tumbuh, maka penghargaan itu dalam konteks itu.Tablet mengatakan pada sebuah penghargaan itu bukan sesuatu yang gratis.
Lanjut, apa sesungguhnya yang di inginkan? Mengerucut ke arah lobi-lobi Yahudi.
(*/arrahmah)
Posting Komentar